Memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai desainer di sebuah majalah, kemudian hijrah menekuni profesi barunya di sebuah event organizer
(EO), awalnya Hendrik Bayu Admiko (30) tak pernah menduga bahwa kini Ia
bisa berpaling ke dunia usaha. “Pertama kali saya mengenal bisnis atau
usaha, ketika saya melamar pekerjaan di sebuah EO dan yang punya adalah
salah satu mentor EU Entrepreneur University,” katanya mengawali
perbincangan kami.
Selama bekerja di event organizer tersebut, Hendrik mengaku banyak belajar dari pimpinan perusahaannya tentang seluk beluk dunia usaha. “Disini saya belajar banyak dari beliau. Kemudian suatu saat ibu saya memberikan sebungkus keripik usus, ketika saya coba kok ternyata rasanya enak. Akhirnya saya ada ide untuk rebranding keripik tersebut,” ujarnya ketika ditanya awal mula merintis usaha.
Agar tak seragam dengan keripik lainnya yang sudah ada di pasaran, Hendrik pun mengemas produk keripik yang Ia pasarkan dengan kemasan produk yang cukup unik. “Biar pada penasaran saya kasih nama Keripik Monster, kemudian untuk lebih kelihatan berkelas saya buatkan kemasan paperbag dan langsung saya foto dan upload ke sosial media. Alhamdulilah responnya cukup bagus,” jelasnya.
“Saat ini kami ada sembilan jenis produk unggulan seperti misalnya keripik usus, jamur, talas, kentang, keripik pentol, kacang, mie keju, dan arum manis Mbah Mbut. Semua diproduksi dengan cara menggandeng UKM yang ada di desa saya, jumlahnya ada sekitar 20 pelaku UKM,” begitu ucap Hendrik kepada tim liputan BisnisUKM.com.
Dengan memanfaatkan jaringan internet sebagai media promosinya, sekarang ini jangkauan pemasaran keripik Monster tidak hanya mencakup seluruh Indonesia namun juga beberapa kali mulai ekspor ke Hongkong. “Alhamdulillah dari awal kami konsisten di pemasaran online, sistem keagenan dan reseller cukup memudahkan kami dalam penjualan produk,” terangnya.
Mengandalkan bahan baku dari para petani dan pabrik, pengusaha sukses yang satu ini mengaku selama menjalankan bisnisnya tak ada kendala berarti yang Ia alami. “Alhamdulillah belum ada kendala yang fatal, yang masih wajar adalah stok bahan baku habis. Misalnya stok jamur yang terkadang kosong karena petani gagal panen,” tuturnya sembari tersenyum.
Kendati bisnis keripik ini baru Ia tekuni sekitar kurang lebih tiga tahun, namun Hendrik mengaku banyak keberhasilan yang telah Ia dapatkan. Betapa tidak, bisnis keripik yang dulunya Ia mulai dengan modal sekitar Rp 300.000 tersebut kini tengah berkembang pesat dan mendatangkan omzet minimal Rp 150 juta dalam sebulan.
“Kemenangan terbesar saya adalah ketika setahun menjalankan usaha, Alhamdulillah sudah bisa memberangkatkan kedua orang tua saya umroh dan bisa berbagi rezeki kepada masyarakat sekitar,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur. Kedepannya, pengusaha sukses ini berharap selain memasarkan produknya ke seluruh wilayah Indonesia, Ia juga bisa eksport ke luar negeri khususnya untuk produk arum manis Mbah Mbut.
Tim Liputan Bisnis UKM
sumber Inspirasi : http://bisnisukm.com/bisnis-keripik-aneka-rasa-datangkan-omzet-ratusan-juta.html
Selama bekerja di event organizer tersebut, Hendrik mengaku banyak belajar dari pimpinan perusahaannya tentang seluk beluk dunia usaha. “Disini saya belajar banyak dari beliau. Kemudian suatu saat ibu saya memberikan sebungkus keripik usus, ketika saya coba kok ternyata rasanya enak. Akhirnya saya ada ide untuk rebranding keripik tersebut,” ujarnya ketika ditanya awal mula merintis usaha.
Agar tak seragam dengan keripik lainnya yang sudah ada di pasaran, Hendrik pun mengemas produk keripik yang Ia pasarkan dengan kemasan produk yang cukup unik. “Biar pada penasaran saya kasih nama Keripik Monster, kemudian untuk lebih kelihatan berkelas saya buatkan kemasan paperbag dan langsung saya foto dan upload ke sosial media. Alhamdulilah responnya cukup bagus,” jelasnya.
Menggandeng UKM di Daerah Sekitar
Mengaku terinspirasi dari keripik Maichi yang sukses menguasai pasar dengan kemasan paperbag, Hendrik pun mencoba cara unik tersebut untuk menarik perhatian konsumen. Terbukti, strategi pemasaran ini berhasil meyakinkan konsumen dan aneka macam keripik monster buatannya diterima baik oleh pasar.“Saat ini kami ada sembilan jenis produk unggulan seperti misalnya keripik usus, jamur, talas, kentang, keripik pentol, kacang, mie keju, dan arum manis Mbah Mbut. Semua diproduksi dengan cara menggandeng UKM yang ada di desa saya, jumlahnya ada sekitar 20 pelaku UKM,” begitu ucap Hendrik kepada tim liputan BisnisUKM.com.
Dengan memanfaatkan jaringan internet sebagai media promosinya, sekarang ini jangkauan pemasaran keripik Monster tidak hanya mencakup seluruh Indonesia namun juga beberapa kali mulai ekspor ke Hongkong. “Alhamdulillah dari awal kami konsisten di pemasaran online, sistem keagenan dan reseller cukup memudahkan kami dalam penjualan produk,” terangnya.
Laba Usaha Bisa Berangkatkan Umroh Kedua Orangtua
Mengandalkan bahan baku dari para petani dan pabrik, pengusaha sukses yang satu ini mengaku selama menjalankan bisnisnya tak ada kendala berarti yang Ia alami. “Alhamdulillah belum ada kendala yang fatal, yang masih wajar adalah stok bahan baku habis. Misalnya stok jamur yang terkadang kosong karena petani gagal panen,” tuturnya sembari tersenyum.
Kendati bisnis keripik ini baru Ia tekuni sekitar kurang lebih tiga tahun, namun Hendrik mengaku banyak keberhasilan yang telah Ia dapatkan. Betapa tidak, bisnis keripik yang dulunya Ia mulai dengan modal sekitar Rp 300.000 tersebut kini tengah berkembang pesat dan mendatangkan omzet minimal Rp 150 juta dalam sebulan.
“Kemenangan terbesar saya adalah ketika setahun menjalankan usaha, Alhamdulillah sudah bisa memberangkatkan kedua orang tua saya umroh dan bisa berbagi rezeki kepada masyarakat sekitar,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur. Kedepannya, pengusaha sukses ini berharap selain memasarkan produknya ke seluruh wilayah Indonesia, Ia juga bisa eksport ke luar negeri khususnya untuk produk arum manis Mbah Mbut.
Tim Liputan Bisnis UKM
sumber Inspirasi : http://bisnisukm.com/bisnis-keripik-aneka-rasa-datangkan-omzet-ratusan-juta.html
0 komentar:
Posting Komentar