Surah GUA
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala
puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab [Al
Qur’an] dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya; [2] (1) sebagai
bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat
pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang
beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat
pembalasan yang baik, (2) mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. (3) Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: "Allah mengambil seorang anak". (4) Mereka
sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula
nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut
mereka; mereka tidak mengatakan [sesuatu] kecuali dusta. (5) Maka
[apakah] barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati
sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada
keterangan ini [Al Qur’an]. (6) Sesungguhnya
Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya,
agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik
perbuatannya. (7) Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan [pula] apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus. (8) Apakah
kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan [yang mempunyai]
raqim [1] itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang
mengherankan? (9) [Ingatlah]
tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu
mereka berdo’a: "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari
sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan
kami [ini]". (10) Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu, [2] (11) kemudian
Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua
golongan itu [3] yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka
tinggal [dalam gua itu]. (12) Kami
ceritakan kisah mereka kepadamu [Muhammad] dengan sebenarnya.
Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan
mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk; (13) dan
Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri [4] lalu
mereka berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami
sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau
demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran".
(14) Kaum
kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan [untuk di
sembah]. Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang [tentang
kepercayaan mereka?] Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang
mengada-adakan kebohongan terhadap Allah? (15) Dan
apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain
Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu niscaya Tuhanmu
akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu
yang berguna bagimu dalam urusan kamu. [1] (16) Dan
kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke
sebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah
kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu
adalah sebagian dari tanda-tanda [kebesaran] Allah. Barangsiapa yang
diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan
barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang
pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. (17) Dan
kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan Kami
balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka
mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu
menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan
melarikan [diri] dan tentulah [hati] kamu akan dipenuhi dengan ketakutan
terhadap mereka. (18) Dan
demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara
mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Sudah
berapa lamakah kamu berada [di sini?]". Mereka menjawab: "Kita berada
[di sini] sehari atau setengah hari". Berkata [yang lain lagi]: "Tuhan
kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada [di sini]. Maka
suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang
perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik,
maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah dia
berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada
seseorangpun. (19) Sesungguhnya
jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar
kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika
demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya". (20) Dan
demikian [pula] Kami mempertemukan [manusia] dengan mereka, agar
manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa
kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang
itu berselisih tentang urusan mereka, [1] orang-orang itu berkata:
"Dirikanlah sebuah bangunan di atas [gua] mereka, Tuhan mereka lebih
mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka
berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di
atasnya". (21) Nanti
[ada orang yang akan] mengatakan [2] [jumlah mereka] adalah tiga orang
yang keempat adalah anjingnya, dan [yang lain] mengatakan: "[Jumlah
mereka] adalah lima orang yang keenam adalah anjingnya", sebagai terkaan
terhadap barang yang ghaib; dan [yang lain lagi] mengatakan: "[Jumlah
mereka] tujuh orang, yang kedelapan adalah anjingnya". Katakanlah:
"Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui
[bilangan] mereka kecuali sedikit". Karena itu janganlah kamu
[Muhammad] bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir
saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka [pemuda-pemuda itu]
kepada seorangpun di antara mereka. (22) Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, (23) kecuali
[dengan menyebut]: "Insya-Allah". [3] Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika
kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk
kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini". (24) Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun [lagi]. (25) Katakanlah:
"Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal [di gua];
kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah
terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada
seorang pelindungpun bagi mereka selain daripada-Nya; dan Dia tidak
mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan".
(26) Dan
bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu [Al
Qur’an]. Tidak ada [seorangpun] yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya.
Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain
daripada-Nya. (27) Dan
bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya
di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah
kedua matamu berpaling dari mereka [karena] mengharapkan perhiasan
kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya
telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya
dan adalah keadaannya itu melewati batas. (28) Dan
katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka Barangsiapa
yang ingin [beriman] hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin
[kafir] biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi
orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika
mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air
seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang
paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (29) Sesungguhnya
mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan
menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan [nya] dengan
baik. (30) Mereka
itulah [orang-orang yang] bagi mereka surga Adn, mengalir sungai-sungai
di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan
mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang
mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah
pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah; (31) Dan
berikanlah kepada mereka [1] sebuah perumpamaan dua orang laki-laki,
[2] Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya [yang kafir] dua buah
kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma
dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang. (32) Kedua
buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya
sedikitpun dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu, (33)
dan
dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya [yang
mu’min] ketika ia bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak
daripada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat". (34) Dan
dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri; [1] ia
berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, (35) dan
aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku
di kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali
yang lebih baik daripada kebun-kebun itu". (36) Kawannya
[yang mu’min] berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya:
"Apakah kamu kafir kepada [Tuhan] yang menciptakan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang
laki-laki yang sempurna? (37) Tetapi aku [percaya bahwa]: Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku. (38) Dan
mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu "MAA SYAA
ALLAH, LAA QUWWATA ILLAA BILLAH" [Sungguh atas kehendak Allah semua ini
terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah]. Sekiranya
kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan, (39)
maka
mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku [kebun] yang lebih baik
daripada kebunmu [ini]; dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan
[petir] dari langit kepada kebunmu, hingga [kebun itu] menjadi tanah
yang licin, (40) atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi". (41) Dan
harta kekayaannya dibinasakan, lalu ia membulak-balikkan kedua
tangannya [tanda menyesal] terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk
itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata:
"Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan
Tuhanku". (42) Dan tidak ada bagi dia segolonganpun yang akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya. (43) Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan. (44) Dan
berilah perumpamaan kepada mereka [manusia], kehidupan dunia adalah
sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur
karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu
menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu. (45) Harta
dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan
yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta
lebih baik untuk menjadi harapan. (46) Dan
[ingatlah] akan hari [yang ketika itu] Kami perjalankan gunung-gunung
dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia,
dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka. (47) Dan
mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya
kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali
yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan
menetapkan bagi kamu waktu [1] [memenuhi] perjanjian. (48) Dan
diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah
ketakutan terhadap apa yang [tertulis] di dalamnya, dan mereka berkata:
"Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil
dan tidak [pula] yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka
dapati apa yang telah mereka kerjakan ada [tertulis]. Dan Tuhanmu tidak
menganiaya seorang jua pun". (49) Dan
[ingatlah] ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu
kepada Adam", [2] maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari
golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu
mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain
daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu
sebagai pengganti [Allah] bagi orang-orang yang zalim. (50) Aku
tidak menghadirkan mereka [iblis dan anak cucunya] untuk menyaksikan
penciptaan langit dan bumi dan tidak [pula] penciptaan diri mereka
sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu
sebagai penolong. (51) Dan
[ingatlah] akan hari [yang ketika itu] Dia berfirman: "Panggillah
olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku yang kamu katakan itu". Mereka lalu
memanggilnya tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas seruan mereka dan
Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan [neraka]. (52) Dan
orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini, bahwa
mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat
berpaling daripadanya. (53) Dan
sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Qur’an
ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling
banyak membantah. (54) Dan
tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika
petunjuk telah datang kepada mereka, dan memohon ampun kepada Tuhannya,
kecuali [keinginan menanti] datangnya hukum [Allah yang telah berlaku
pada] umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan
nyata. (55) Dan
tidaklah Kami mengutus rasul-rasul melainkan sebagai pembawa berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir
membantah dengan yang bathil agar dengan demikian mereka dapat
melenyapkan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat Kami dan
peringatan-peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokkan. (56) Dan
siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan
dengan ayat-ayat dari Tuhannya lalu dia berpaling daripadanya dan
melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya
Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, [sehingga mereka
tidak] memahaminya, dan [Kami letakkan pula] sumbatan di telinga mereka;
dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka
tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya, (57) Dan
Tuhanmulah Yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia
mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan
azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu [untuk
mendapat azab] yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat
berlindung daripadanya. (58) Dan
[penduduk] negeri itu telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim,
dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka. (59) Dan
[ingatlah] ketika Musa berkata kepada muridnya: [1] "Aku tidak akan
berhenti [berjalan] sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau
aku akan berjalan sampai bertahun-tahun". (60) Maka
tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan
ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu. (61) Maka
tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya:
"Bawalah ke mari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih
karena perjalanan kita ini". (62) Muridnya
menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu
tadi, maka sesungguhnya aku lupa [menceritakan tentang] ikan itu dan
tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan
dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali."
(63) Musa berkata: "Itulah [tempat] yang kita cari". Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. (64) Lalu
mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang
telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami
ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. [1] (65) Musa
berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu
mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah
diajarkan kepadamu?" (66) Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. (67) Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?" (68) Musa
berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang
sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun". (69) Dia
berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan
kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya
kepadamu". (70) Maka
berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu
Khidhr melobanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu melobangi perahu itu
akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah
berbuat sesuatu kesalahan yang besar. (71) Dia [Khidhr] berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku" (72) Musa
berkata: "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah
kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku". (73) Maka
berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang
anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu bunuh jiwa
yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu
telah melakukan suatu yang mungkar". (74) Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?" (75) Musa
berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah [kali]
ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya
kamu sudah cukup memberikan uzur padaku". (76) Maka
keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu
negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu tetapi penduduk
negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam
negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan
dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil
upah untuk itu". (77) Khidhr
berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; Aku akan
memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat
sabar terhadapnya. (78) Adapun
bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut,
dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada
seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. (79) Dan
adapun anak itu maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mu’min, dan
kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada
kesesatan dan kekafiran. (80) Dan
kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak
lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih
sayangnya [kepada ibu bapaknya]. (81) Adapun
dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu,
dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang
ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya
mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu,
sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut
kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang
kamu tidak dapat sabar terhadapnya". (82) Mereka akan bertanya kepadamu [Muhammad] tentang Dzulqarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya". (83) Sesungguhnya
Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di [muka] bumi, dan Kami telah
memberikan kepadanya jalan [untuk mencapai] segala sesuatu, (84) maka diapun menempuh suatu jalan. (85) Hingga
apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, [1] dia melihat
matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati
di situ segolongan umat [2] Kami berkata: "Hai Zulkarnain, kamu boleh
menyiksa atau boleh berbuat kebaikan [3] terhadap mereka". (86) Berkata
Zulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan
mengazabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan
mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya. (87) Adapun
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang
terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya [perintah]
yang mudah dari perintah-perintah kami". (88) Kemudian dia menempuh jalan [yang lain]. (89) Hingga
apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari [sebelah Timur] dia
mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak
menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari [cahaya] matahari
[4] itu, (90) demikianlah. Dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya. (91) Kemudian dia menempuh suatu jalan [yang lain lagi]. (92) Hingga
apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di
hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti
pembicaraan. [5] (93) Mereka
berkata: "Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu [6]
orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami
memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding
antara kami dan mereka?" (94) Zulkarnain
berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya
adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan [manusia dan
alat-alat], agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, (95) berilah
aku potongan-potongan besi" Hingga apabila besi itu telah sama rata
dengan kedua [puncak] gunung itu, berkatalah Zulkarnain: Tiuplah [api
itu]". Hingga apabila besi itu sudah menjadi [merah seperti] api, diapun
berkata: "Berilah aku tembaga [yang mendidih] agar kutuangkan ke atas
besi panas itu". (96) Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa [pula] melobanginya. (97) Zulkarnain
berkata: "Ini [dinding] adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah
datang janji Tuhanku. Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji
Tuhanku itu adalah benar". (98) Kami
biarkan mereka di hari itu [1] bercampur aduk antara satu dengan yang
lain, kemudian ditiup lagi [2] sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka
itu semuanya. (99) dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu [3] kepada orang-orang kafir dengan jelas. (100) yaitu
orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan
tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.
(101) Maka
apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka [dapat] mengambil
hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah
menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir. (102)
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" (103) Yaitu
orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini,
sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (104) Mereka
itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan [kufur
terhadap] perjumpaan dengan Dia. [4] Maka hapuslah amalan-amalan mereka,
dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi [amalan] mereka pada
hari kiamat. (105) Demikianlah
balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan
disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai
olok-olok. (106) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, (107) mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya. (108) Katakanlah:
"Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk [menulis] kalimat-kalimat
Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis [ditulis]
kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu
[pula]. (109) Katakanlah:
"Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan
Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (110)
0 komentar:
Posting Komentar