Dr Warsitokini tak lagi berada di Indonesia. Penemu Electro-Capacitive
Cancer Therapy (ECCT) untuk terapi kanker ini pergi ke Polandia setelah
status teknologinya terombang-ambing, bahkan menerima surat untuk
menghentikan seluruh kegiatan pengembangan risetnya. (Baca: Risetnya Tak Dihargai, Dr Warsito Penemu ECVT Tulis Surat Terbuka “Tak Ada Tempat Buat Saya Di Indonesia?”)
Di Polandia, penemuan Dr Warsito disambut antusias. Pelatihan internasional ECCT yang ia gelar di Warsawa, Polandia, dihadiri banyak pihak yang sebetulnya telah lama tertarik dengan penemuannya. Dulu Dr Warsito menolak mereka dan lebih memilih mengabdi di tanah air. Sayangnya, pemerintah justru tidak menghargai teknologi antikanker yang ia temukan.
Yang membanggakan, sejumlah negara juga menunggu mempelajari teknologi antikanker temuan Dr Warsito.
"Yang sekarang lagi menunggu yaitu Kanada, AS, Australia, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Rusia, Dubai, Arab Saudi, India juga," kata Warsito seperti dikutip Viva.
Terkait banyaknya permintaan pelatihan teknologi antikanker dari sejumlah negara itu, Warsito mengaku tak menutup kemungkinan akan memboyong mantan karyawannya yang sudah dirumahkan menyusul tutupnya klinik riset teknologi kanker di Tanah Air. Seperti diketahui, pada awal Februari lalu, 70 persen karyawannya di-PHK setelah klinik ditutup. [Siyasa/Tarbiyah]
Di Polandia, penemuan Dr Warsito disambut antusias. Pelatihan internasional ECCT yang ia gelar di Warsawa, Polandia, dihadiri banyak pihak yang sebetulnya telah lama tertarik dengan penemuannya. Dulu Dr Warsito menolak mereka dan lebih memilih mengabdi di tanah air. Sayangnya, pemerintah justru tidak menghargai teknologi antikanker yang ia temukan.
Yang membanggakan, sejumlah negara juga menunggu mempelajari teknologi antikanker temuan Dr Warsito.
"Yang sekarang lagi menunggu yaitu Kanada, AS, Australia, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Rusia, Dubai, Arab Saudi, India juga," kata Warsito seperti dikutip Viva.
Terkait banyaknya permintaan pelatihan teknologi antikanker dari sejumlah negara itu, Warsito mengaku tak menutup kemungkinan akan memboyong mantan karyawannya yang sudah dirumahkan menyusul tutupnya klinik riset teknologi kanker di Tanah Air. Seperti diketahui, pada awal Februari lalu, 70 persen karyawannya di-PHK setelah klinik ditutup. [Siyasa/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar