Terkadang manusia tidak sadar jika doa yang pernah dipanjatkan
ternyata sudah terkabul, hal ini akhirnya membuat kita jarang bersyukur.
Masih teringat jelas lima tahun lalu setelah habis kontrak kerja di Karawang, Sutris, anggota SMI dari grup 51 pernah berdoa agar diberi pekerjaan di tempat lain. “Saya berdoa agar diberi pekerjaan di daerah Cikarang, tidak di Karawang lagi, PT kecil gak apa-apa ya Allah, yang penting berkah,” ungkap Sutris.
Sutris mulai melamar pekerjaan lain, namun sayang belum ada yang sesuai. “Berbagai lowongan di mana saja saya apply, alhamdulillah gak ada yang nyangkut, sekalinya nyangkut, cuma tes doang, cuma kerja tiga hari keluar, nganggur dah enam bulan, sudah lupa tuh sama doa yang dulu pernah saya minta,”ujarnya.
Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Sutris mendapatkan pekerjaan di Cikarang. PTnya kecil, jika diingat-ingat sesuai dengan doa yang dulu Sutris minta. Namun ternyata itu bukan yang terbaik untuk Sutris. “Empat bulan kemudian saya out dari PT itu karena perlakuan tidak baik para senior, akhirnya saya mengundurkan diri,” ungkapnya.
Tidak mempunyai pekerjaan membuat keuangan Sutris terkuras habis, bahkan dia sampai harus meminjam kepada kerabat untuk biaya hidup. “Kondisi udah super down, untung ada teman saya yang selalu menyemangati untuk selalu berdoa dan ingat Allah,” katanya.
Kejadian tersebut membuat Sutris teringat kembali ketika bekerja di Karawang. Saat itu, dia disibukkan dengan kerja dan rizki mengalir begitu derasnya, hal itu membuatnya benar-benar lupa dengan Allah. Sutris merasa malu menghadap Allah dan memilih untuk pasrah.
“Allah Maha Pemaaf, Allah Maha Adil. Di saat-saat terakhir saya mulai putus asa dan hendak pulang kampung saja, tiba-tiba ada panggilan tes, seminggu kemudian langsung kerja. Di Cikarang juga, namun PT yang lebih besar. Alhamdulillah, kerjaannya juga nyaman. Semoga berkah. Aamiin,” ungkap Sutris menutup kisahnya.
Sumber : Artikel
Masih teringat jelas lima tahun lalu setelah habis kontrak kerja di Karawang, Sutris, anggota SMI dari grup 51 pernah berdoa agar diberi pekerjaan di tempat lain. “Saya berdoa agar diberi pekerjaan di daerah Cikarang, tidak di Karawang lagi, PT kecil gak apa-apa ya Allah, yang penting berkah,” ungkap Sutris.
Sutris mulai melamar pekerjaan lain, namun sayang belum ada yang sesuai. “Berbagai lowongan di mana saja saya apply, alhamdulillah gak ada yang nyangkut, sekalinya nyangkut, cuma tes doang, cuma kerja tiga hari keluar, nganggur dah enam bulan, sudah lupa tuh sama doa yang dulu pernah saya minta,”ujarnya.
Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Sutris mendapatkan pekerjaan di Cikarang. PTnya kecil, jika diingat-ingat sesuai dengan doa yang dulu Sutris minta. Namun ternyata itu bukan yang terbaik untuk Sutris. “Empat bulan kemudian saya out dari PT itu karena perlakuan tidak baik para senior, akhirnya saya mengundurkan diri,” ungkapnya.
Tidak mempunyai pekerjaan membuat keuangan Sutris terkuras habis, bahkan dia sampai harus meminjam kepada kerabat untuk biaya hidup. “Kondisi udah super down, untung ada teman saya yang selalu menyemangati untuk selalu berdoa dan ingat Allah,” katanya.
Kejadian tersebut membuat Sutris teringat kembali ketika bekerja di Karawang. Saat itu, dia disibukkan dengan kerja dan rizki mengalir begitu derasnya, hal itu membuatnya benar-benar lupa dengan Allah. Sutris merasa malu menghadap Allah dan memilih untuk pasrah.
“Allah Maha Pemaaf, Allah Maha Adil. Di saat-saat terakhir saya mulai putus asa dan hendak pulang kampung saja, tiba-tiba ada panggilan tes, seminggu kemudian langsung kerja. Di Cikarang juga, namun PT yang lebih besar. Alhamdulillah, kerjaannya juga nyaman. Semoga berkah. Aamiin,” ungkap Sutris menutup kisahnya.
Sumber : Artikel
0 komentar:
Posting Komentar